Sabtu, 13 Oktober 2012

Pengalaman sekolah dan Semangat baru Di Gerakan Indonesia Berkibar!

Salam , sebelumnya saya memuat tulisan saya akan memperkenalkan diri , nama lengkap saya andrie afrizal saputra , bisa dipanggil andre , maaf kalau susunan kata2 saya kurang bagus , karna saya hanyalah seorang remaja yang baru lulus smk.
disini saya akan menceritakan tentang pengalaman pendidikan yang pernah saya rasakan dan saya ketahui di kota saya balikpapan...
Munkin bagi sebagian orang yang sudah lama lulus berfikir kalau pendidika di indonesia sekarang mulai bagus karna sudah tak ada pungutan pungutan di sekolah , tapi semua itu salah...
Memang sudah tidak ada uang bp3 atau spp di sekolah2 di di negara kita indonesia ini terutama di kota saya sendiri balikpapan, saya sudah tidak merasakan membayar uang spp dari semenjak kelas 1 smk , namun.....
BAJU BARU DLL : siswa siswi baru yang akan menginjak bangku sekolah , kini diberatkan dengan peraturan sekolah yang baru , yaitu pembelian baju putih-biru , putih-abu abu..... mungkin ini menjadi hal yang normal jika harga yang ditawarkan oleh pihak sekolah juga normal , namun yang menjadi masalah adalah harga yang ditawarkan itu bisa mencapai 2-3x lipat harga normal baju sekolah....
mungkin bagi kawan2 yang mampu itu bukanlah harga yang mahal apalagi jika tempat kalian bersekolah merupakan sekolah favorit dan sekolah berprestasi pastilah sebanding saja , tapi bagaimana dengan kawan2 kita yang orang tuanya hanyalah seorang buruh atau seorang kuli bangunan? tentu harga itu saja sudah memberatkan mereka, belum lagi ongkos angkot yg harus mereka pikirkan untuk menuju sekolah.
TIAP TAHUN GANTI BAJU BATIK : Bukan hanya itu saja, Di kota saya balikpapan.... saya perhatikan ada beberapa sekolah yang hampir setiap tahunnya sengaja mengganti model batik sekolah mereka , menurut saya ini tidak perlu dilakukan... kenapa harus mengganti model baju batik? ini juga memberatkan siswa siswi kurang mampu , jika baju batik tidak berganti setiap tahunnya , kan siswa siswi yang kurang mampu bisa meminjam atau meminta baju kakak kelasnya yang sudah lulus.
PERATURAN PEMBELIAN BUKU : Sekolah2 mengadakan buku baru seperti buku LKS Dan buku cetak , memang guru2 tak memaksa , namun ada unsur paksaan disini , jika murid tidak memiliki buku , ia harus menulis full apa yang ada di buku tersebut. Alasan sekolah2 adalah karna buku yang diberikan oleh pemerintah tidak sesuai dengan jumlah siswa yang ada (saya mengakui ini benar adanya).
Memang benar , kalau hanya mengandalkan pemerintah saja , tidak mungkin pendidikan kita bisa bangkit dari keterpurukan melihat pendidikan kini yang dijadikan ladang mencari keuntungan bagi beberapa oknum tertentu.
Memperbaiki mutu pendidikan indonesia bukanlah hal yang tidak mungkin jika melihat semangat dari teman-teman yang sudah mengikuti seminar dan juga semangat dari kakak2 pengurus gerakan indonesia berkibar! Semoga dengan adanya Gerakan Indonesia Berkibar , kita dapat bersama2 membangun pendidikan yang lebih bermutu untuk negri ini...
Dan semoga tulisan saya ini mendapatkan tanggapan dari pihak-pihak yang berkuasa di bidang pendidikan agar menghilangkan peraturan-peraturan disekolah tersebut. AMIN
"Siapa saja bisa membantu memperbaiki pendidilkan di indonesia, selama kita semua mau bersatu untuk membangunnya di "Gerakan Indonesia Berkibar"